Saturday 22 March 2008

The End of Management : and the Rise of Organizational Democracy

ULASAN BUKU

Judul : The End of Management : and the Rise of Organizational Democracy
Pengarang : Kenneth Cloke & Joan Goldsmith
Pengantar : Warren Bennis
Penerbit : Jossey-Bass

Tahun Terbit : 2002 Pengulas : M.R. Khairul Muluk
Judul buku ini tentu mengejutkan bagi kalangan akademisi ilmu manajemen maupun administrasi. Meski dampak buku ini tidak segempar buku the end of economics karya Paul Osmerod, namun tetap saja judul tersebut sangat menggugah. Kita akan terpana terutama kalangan akademisi di Indonesia karena masih kuatnya paradigma lama manajemen dikembangkan dan diajarkan di berbagai lembaga pendidikan dari berbagai tingkatan. Ketika manajemen berkutat dengan upaya mencapai efisiensi, produktivitas dan efektivitas dengan mempergunakan pendekatan birokratis yang mengedepankan uniformity of prescriptions, blueprints, and one size-fits-all approach maka operasi ini tidak lagi memadai dalam menghadapi perubahan dan tantangan besar organisasi baik yang berasal dari dalam maupun dari lingkungan organisasi.
Perubahan teknologi, pandangan hidup manusia, dan kompleksitas lingkungan telah mempengaruhi perilaku organisasi dan mendorong ke arah perubahan yang lebih fundamental dalam cara mengelola organisasi. Diperlukan konsep baru kemanusiaan yang didasarkan pada pengetahuan yang luas atas kebutuhan manusia yang kompleks dan berubah. Peralihan filosofis atas konsep baru ini didasarkan pada nilai keorganisasian yang mengacu pada gagasan demokratis-manusiawi dengan menggantikan gagasan sistem nilai birokratis yang mekanis dan meruntuhkan nilai-nilai kemanusiaan. Selain itu, terjadi pula peralihan konsep kekuasaan dalam organisasi dari model yang didasarkan pada paksaan dan ancaman ke model yang didasarkan pada kolaborasi dan akal sehat.
Penyebab utama peralihan ini justeru berasal dari para manajer sendiri di berbagai organisasi baik di sektor publik, bisnis, dan institusi lainnya. Mereka membutuhkan pilihan lain dari cara otoritas mekanis yang lebih mengedapankan hubungan manusiawi yang otentik. Kebutuhan utamanya adalah bagaimana memanusiawikan organisasi dengan mengacu pada pertumbuhan pribadi dan kesadaran diri. Untuk mencapai hal ini dibutuhkan revitalisasi organisasi dengan melakukan peralihan mendasar tentang pandangan terhadap karyawan. Seyogyanya kini pegawai tidak sekedar dianggap sebagai knowledge worker apalagi alat produksi tetapi lebih sebagai investor worker karena mereka membawa gagasan yang mampu mengubah dunia.
Buku ini terdiri dari dua bagian yang berbeda secara substansial. Bagian pertama, terdiri dari delapan bab, mengulas sistem manajemen yang lama dan mengungkapkan dinamika organisasi yang mengandalkan pada hirarki, birokrasi, dan otokrasi. Bagian ini menyajikan kritik atas kegagalan sistemik manajemen dan mengidentifikasi akar persoalan yang membahayakan. Tujuan dari bab ini adalah untuk menggambarkan kesulitan bukan yang berasal dari para manajer yang kurang pandai tetapi justeru yang berasal dari sistem manajemennya sendiri. Dengan kata lain bagian ini ingin mengungkapkan bahwa sistem manajemen yang ada sekarang ini adalah bermasalah dan dan memiliki kecenderungan yang merusak martabat manusia.
Bagian terakhir buku ini, juga terdiri dari delapan bab, menawarkan berbagai usulan praktis untuk membentuk hubungan manajerial dan mendesain nilai, struktur, sistem, proses, dan keahlian yang diperlukan untuk self-management. Pada intinya buku ini menganjurkan untuk mengakhiri manajemen yang berbasis pada hirarki, birokrasi, dan otokrasi menjadi kolaborasi, self-management, dan demokrasi organisasi. Asumsinya adalah bahwa organisasi dapat berkembang secara dramatis dengan memberdayakan mereka yang bekerja di dalamnya untuk mengelola diri mereka sendiri dan mengambil alih tanggung-jawab atas kemajuan dan kinerjanya sendiri.
Kombinasi kolaborasi, self-management, dan demokrasi organisasi dapat menjamin terjadinya perubahan menuju organisasi yang komit terhadap nilai, etika, dan integritas. Kombinasi ini mampu meruntuhkan batas-batas yang kaku menjadi jaringan asosiasi organis dan pemimpin penghubung dapat diidentifikasi di seluruh organisasi serta dipilih sendiri oleh rekan sekerja, pelanggan dan pemegang andil siapa yang dipercaya dan diharapkan untuk memimpin. Pegawai dapat belajar mengelola diri sendiri dalam tim kecil kolaboratif yang ditandai dengan adanya tanggung jawab, trust, dan pemberdayaan sehingga pegawai tidak bertanggung jawab terhadap manajer tetapi kepada dirinya sendiri. Organisasi dapat beroperasi lebih ramping, kolaboratif, dan terbuka sehingga mengurangi birokrasi sekaligus meningkatkan trust dan menempa pembelajaran organisasi.
Dengan demikian, kombinasi kolaborasi, self-management, dan demokrasi organisasi mengubah secara fundamental tidak hanya tentang cara melakukan pekerjaan tetapi juga tentang sifat dari pekerjaan itu sendiri. Dalam kombinasi ini, organisasi berperilaku seperti organisme, kebijakan yang luwes dan berbasis nilai, prosedur yang lazim dan responsifterhadap kebutuhan pelanggan, tujuan yang menantang, umpan balik yang dipandang sebagai bingkisan dan penghormatan, dan konflik yang merangsang peluang untuk tumbuh dan belajar. Dalam kombinasi ini organisasi memperlakukan pegawai layaknya seperti artis sekaligus ilmuwan, memandang keluhan sebagai saran perbaikan, menelusuri masalah sebagai obyek keingintahuan, dan mendasari motivasi atas kasih dan kesadaran diri. Kombinasi ini memandang pekerjaan layaknya permainan, komunikasi sebagai cerita dan metafor, sementara perbedaan justeru disambut, rutinitas dianggap layaknya ibadah ritual, dan perubahan sebagai pencarian dan petualangan.
Implikasi dari kombinasi ini tidaklah sekedar peningkatan produktivitas dan kepuasan kerja pegawai namun lebih luas dari pada itu yakni masa depan organisasi yang lebih cerah, keberlanjutan pekerjaan, hubungan sosial yang lebih bermakna. Pencapaian ini tentu saja tidak hanya berupaya meraih tujuan jangka pendek tetapi juga membangun pertumbuhan jangka panjang dan berkelanjutan. Pencapaian ini diperlukan untuk menghadapi tantangan global yang sulit dikendalikan dan mencakup keseluruhan sektor sekaligus.

0 comments: